Mantan Sekda Jember Mirfano |
Pandhalungan.com - Pada setiap Pemilihan Umum semua rakyat Indonesia wajib memilih calon yang diyakininya. Baik saat Pilpres, Pileg maupun Pilkada.
Kesekian kalinya Tino Cahyono diajak ngopi di Jl. Mawar oleh Bapak Mirfano. Kali ini beliau berbicara sebagai Dewan Pakar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk rasan-rasan tentang ASN dalam konteks Pilkada Jember 2024.
Menurut Mirfano, mulai tahun 2005 saat diselenggarakan Pemilihan Langsung dan dimulainya implementasi Otonomi Daerah, Aparatur Sipil Negara (ASN) punya kesempatan untuk memilih calon pemimpinnya.
Dulu sebelum aturan netralitas diperketat seperti saat ini, dukungan ASN kepada calon Kepala Daerah dilakukan secara diam-diam, tapi ada juga yg secara terang-terangan tanpa mempedulikan jabatannya, kata Mirfano.
Dan sekarang ini, sepertinya tidak ada ASN yang berani gegabah dengan semakin banyaknya aturan yang memagari ASN untuk menjaga netralitas sebuah dukungan kepada Kepala Daerahnya. Karena hukuman disiplin yg sudah pernah terjadi pada beberapa kasus, membuat ASN berhati-hati dengan taruhan jabatan dan karir yang sudah dirintisnya bertahun-tahun; ungkap Mirfano.
Potensi suara ASN cukup signifikan, contoh di Jember, saat ini jumlah ASN + PPPK + Non ASN diperkirakan seluruhnya sekitar 30.000 orang.
Ketika mereka masing-masing membawa 4 orang anggota keluarganya maka potensi suara yang bisa diraih lewat mereka adalah 120.000 suara atau 6% dari jumlah pemilih di Kabupaten Jember. Sebuah potensi suara yg tidak bisa dianggap remeh. Tetapi juga tidak mudah memobilisasi itu. Mereka adalah orang-orang yang cukup rasional untuk menentukan pilihan, pungkas Mirfano.
Apakah ASN yang punya jabatan tinggi sampai ke level bawah mampu mempengaruhi lingkungannya untuk ikut memilih calon Kepala Daerah sesuai pilihan ASN tersebut ??; tanya Tino.
Sangat bisa, ASN adalah agent of change, development driven dan sumber informasi terpercaya terkait dengan kebijakan pemerintah. Mereka yang punya jabatan hingga staf biasa adalah tokoh masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Mereka jadi tempat bertanya berbagai urusan termasuk urusan politik. Seorang teman mengatakan bahwa siapapun calon bupati yg didukung oleh ASN memiliki peluang yang besar utk memenangkan kontestasi. Tapi itu hanya persepsi personal tanpa data empiris yang mendukungnya
Bagaimanapun juga Pilkada sekarang ini mempunyai pengaruh kuat terhadap sikap ASN , karena Pilkada adalah momentum perubahan dalam birokrasi. Perubahan itu di gerakan oleh manusia, Para pemimpin harus mampu membawa organisasi menuju arah strategi baru , jelas Mirfano.
Menurut Mirfano turbulensi birokrasi terjadi disaat awal bupati terpilih mulai bekerja. Masa transisi akan penuh dengan kegalauan dan ketidakpastian atas karir menurut persepsi ASN. Efektifitas dan ketangguhan para pemimpin ASN diuji saat itu. Bupati terpilih wajib meng"engage"(menautkan) hati/pikiran anak buahnya karena Bupati terpilih adalah penggerak perubahan, culture creator dan bukan sekedar answer provider ; kata Mirfano menegaskan.
(Agus/Andre)
Komentar
Posting Komentar